Bagi Anda yang baru mulai berinvestasi di dunia saham pasti sudah tidak asing lagi dengan pertanyaan berapa harga saham BCA atau berapa harga 1 lot saham BCA. Saham milik PT Bank Central Asia Tbk dengan kode ticker BBCA ini dikenal handal dalam menghadapi berbagai gejolak pasar sehingga kerap dikoleksi oleh para investor, terutama untuk investasi jangka panjang.
Selama beberapa tahun terakhir, saham BBCA telah membuktikan performa terbaiknya dengan memberi pengembalian optimal untuk para penggemar. Hal ini tidak mengherankan karena BBCA merupakan salah satu jenis saham unggulan atau disebut juga chip biruyang mengacu pada saham yang diterbitkan oleh perusahaan besar dengan kinerja keuangan dan fundamental yang baik.
Nah, ingin tahu seperti apa tren harga 1 lot BBCA sejak pertama kali diluncurkan dan seperti apa detail keuntungannya? Berikut ulasan lengkap harga saham BBCA.
Harga Saham BCA
Dalam perdagangan saham, investor biasanya membeli saham dalam jumlah banyak untuk mempermudah transaksi dan meminimalkan biaya transaksi. Share lot adalah unit perdagangan saham yang digunakan di pasar saham. Setiap lot saham memiliki jumlah saham tertentu, tergantung pada aturan bursa saham di negara tempat saham tersebut diperdagangkan.
Di Indonesia, satuan lot saham yang digunakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah 100 saham. Tidak dapat ditransaksikan kurang dari ketentuan ini, dan hanya berlaku kelipatan. Oleh karena itu, harga 1 lot saham BCA akan bergantung pada harga saham BCA pada periode tertentu.
Pada April 2023, harga saham BBCA adalah Rp9.100 per saham. Artinya, mengingat 1 lot setara dengan 100 saham, maka harga 1 lot saham BBCA adalah 9.100 x 100 saham, atau Rp 910.000.
Jumlah tersebut tergolong murah untuk saham jenis ini chip biru. Pasalnya, saham BCA telah melakukan hal tersebut pemecahan saham beberapa kali sehingga harganya lebih terjangkau.
Baca juga: Harus Tahu! Berikut Cara Menghitung Dividen untuk Investor Pemula
Pemecahan Saham BBCA
pemecahan saham adalah kegiatan perseroan untuk menambah jumlah saham beredar dengan cara membagi setiap saham menjadi beberapa saham baru dengan nilai nominal yang lebih kecil.
Tujuan dari stok split umumnya untuk membuat harga saham perusahaan lebih terjangkau bagi investor. Dengan menambah jumlah saham yang beredar, perusahaan juga dapat meningkatkan likuiditas sahamnya dan mempermudah perdagangan di pasar saham.
Misalnya, jika perusahaan melakukannya pemecahan saham 2:1, artinya setiap saham yang ada akan dibagi menjadi dua saham baru. Dengan demikian, jumlah saham beredar akan menjadi dua kali lipat, sedangkan nilai nominal per lembar saham menjadi setengah dari nilai nominal sebelumnya.
BBCA sendiri telah melakukan beberapa kali stock split sejak menjadi perusahaan publik di BEI, yaitu sebagai berikut:
- pemecahan saham 1:2 pada Mei 2021 dari Rp 1.750 menjadi Rp 875
- pemecahan saham 1:2 pada Juni 2004 dari Rp 3.550 menjadi Rp 1.775
- pemecahan saham 1:2 pada Januari 2008 dari Rp 7.100 menjadi Rp 3.550
- pemecahan saham 1:5 pada Oktober 2021 dari Rp 36.600 menjadi Rp 7.320
Baca juga: Perlu Mengumpulkan! Ini adalah Daftar Saham yang Membayar Dividen Dua Kali Setahun
Pergerakan Harga Saham BCA dari Tahun ke Tahun

Saham BCA telah dicatatkan dan diperdagangkan di BEI sejak 17 Desember 1989. Saat itu, BCA menggelar Initial Public Offering (IPO) dengan harga penawaran Rp 250 per saham.
Seiring berjalannya waktu, BCA dikenal sebagai salah satu saham paling stabil dan konsisten di BEI. Meski harga berfluktuasi, BCA telah menunjukkan pertumbuhan yang pesat selama dua dekade terakhir. Berikut beberapa tren pergerakan harga saham BCA dari tahun ke tahun:
2000-2009: Pada tahun 2000, harga saham BBCA berkisar Rp 1.400 per saham. Meski sempat mengalami pasang surut, di awal tahun 2009 harga saham BCA kembali mengalami kenaikan dan berada di kisaran Rp. 3.000-4.000 per saham.
2010-2015: Meski terlihat lesu, harga saham BBCA relatif stabil, berkisar Rp 4.000-15.000 per saham. Pada 2015, harga per saham mencapai sekitar Rp 13.000.
2016-2017: Tahun ini, harga saham BBCA mengalami kenaikan signifikan sejalan dengan kinerja keuangan perseroan yang baik. Di tahun 2017, harga saham BCA melesat hingga mencapai kisaran Rp15.000-Rp23.000 per saham.
2018-2019: Harga saham BBCA cenderung menurun di awal tahun 2018 dan kembali naik di akhir tahun 2019. Di akhir tahun 2019, harga saham BBCA mencapai level tertinggi di Rp 33.000 per saham.
2020-2021: Harga saham BBCA mengalami penurunan tajam di awal tahun 2020 ketika crash pasar akibat pandemi Covid-19 dari Rp6.875 menjadi Rp4.735 per 1 lot saham BCA, namun berhasil pulih di akhir tahun 2020 dan terus meningkat di tahun 2021. Per Oktober 2021, harga saham BBCA yang semula Rp36.600 , kemudian dipecah menjadi Rp 7.320 per saham.
2023: per April 2023, harga BBCA mencapai level Rp9.100 per saham dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp1 miliar. Kemudian, pada awal Mei 2023, harga per lembar saham BBCA kembali naik menjadi sekitar Rp 46.000.
Baca juga: Cari Tahu Apa itu Notasi Saham dan Jenisnya
kembali BCA Diakuisisi Investor Lama
Lantas, berapa estimasi keuntungan yang didapat investor lama jika mulai berinvestasi jauh-jauh hari?
Untuk menghitung keuntungan yang Anda dapatkan ketika sudah lama menjadi investor saham BCA, perlu diperhatikan beberapa hal seperti jumlah saham yang dimiliki, harga beli saat itu, dan apakah investor menjual saham tersebut. atau tidak.
Jika dirinci, persentase kenaikan harga saham BBCA dari tahun 2006 hingga setidaknya tahun 2022 adalah sebesar 1936,80%, dan terus meningkat setiap tahunnya. Jika dihitung dari tahun 2000-2022, keuntungan dari kenaikan harga saham yang bisa diperoleh investor pemilik 2 lot sekitar Rp 299 juta. Itu belum termasuk keuntungan dividen sebesar Rp 11,56 juta.
Cara menghitungnya, jika seseorang membeli 1 lot saham BCA (yaitu 100 saham) pada tahun 2000 dengan harga sekitar Rp 1.400 per saham, maka total investasinya sekitar Rp 140.000. Nah, karena penetapan satuan lot pada tahun 2000-an adalah 1 lot setara dengan 500 saham, maka 2 lot menjadi 1.000 saham.
Artinya, ada Rp 1,4 juta yang bisa dijadikan modal untuk 2 lot. Kemudian karena BCA melakukan stock split sebanyak 4 kali, maka jumlah BBCA menjadi 40 ribu per saham.
Baca juga: Mengenal Pengertian Scalping dalam Transaksi Saham
Demikian gambaran harga saham BCA dan bagaimana tren 1 lot saham BCA sejak pertama kali diluncurkan. Bagi Anda yang berminat membeli saham BCA, jangan lupa melakukan diversifikasi agar portofolio tumbuh stabil.
Untuk memudahkan Anda berinvestasi, coba gunakan aplikasi BMoney yang andal dan dapat dipercaya sambil memberi Anda kenyamanan dan keamanan. Melalui BMoney, Anda tidak hanya bisa mulai berinvestasi saham dan reksadana hanya dengan modal mulai dari Rp. 10.000, namun Anda juga bisa melakukan transaksi dengan kedua instrumen investasi ini dengan mudah.