Para pelaku dalam kegiatan ekonomi adalah produsen, konsumen, dan distributor. Setiap aktor memiliki kecenderungan perilaku mereka sendiri. Untuk mengetahui dan lebih memahami setiap perilaku, muncul teori-teori dengan berbagai pendekatan.
Setiap pelaku merupakan bagian penting dari kegiatan ekonomi, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Hal ini dikarenakan ketiga pelaku ekonomi tersebut saling membutuhkan dan terikat satu sama lain.
Definisi Teori Perilaku Produsen
Teori perilaku produsen membedah pola perilaku produsen dalam kaitannya dengan proses pencapaian efisiensi produksi.
Dalam hal ini, produsen akan melakukan yang terbaik, termasuk mengatur penggunaan faktor produksi, sehingga dapat memaksimalkan hasil produksi.
Definisi Perilaku Produsen
Sedangkan perilaku produsen adalah kegiatan mengatur jalannya produksi agar hasil akhirnya berupa produk dengan kualitas terjamin yang dapat diterima konsumen dan menghasilkan keuntungan.
Dengan membahas perilaku konsumen, keterlibatan entitas dan perusahaan dalam proses produksi dapat diteliti lebih lanjut. Keputusan yang tepat tentang penggunaan faktor produksi untuk mendukung proses pemenuhan kebutuhan konsumen juga dapat lebih efisien.
Sementara itu, ada 5 jenis kegiatan produksi yang digunakan untuk mengukur perilaku produksi, yaitu:
- Kegiatan Mengubah Bentuk : Proses mengubah bentuk suatu bahan.
- Transportasi: Kegiatan memindahkan material dari satu area ke area lain.
- Penyimpanan: Kegiatan penyimpanan material, sehingga dapat digunakan untuk kegiatan produksi di masa yang akan datang.
- Merchandising : Kegiatan jual beli suatu bahan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumennya.
- Layanan Pribadi: Kegiatan individu yang menerima pengakuan dari individu lain.
Tujuan Kegiatan Produksi
- Memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
- Penghasil keuntungan semaksimal mungkin.
- Meningkatkan penggunaan sumber daya yang ada.
- Meminimalkan biaya produksi sesedikit mungkin.
- Meningkatkan hasil produksi secara maksimal.
- Bawa modal tambahan.
Analisis Teori Produser
1. Produksi Jangka Pendek
Setiap perusahaan pasti memiliki sejumlah masukan yang tidak akan berubah tiba-tiba tanpa pertimbangan. Dengan demikian, perusahaan dapat mengetahui jumlah input variabel yang dapat ditambahkan jika terjadi kejadian luar biasa dalam proses produksi.
Penghitungan input variabel ini harus dilakukan dengan teliti, sehingga tidak mengganggu produksi total dan tidak menimbulkan kerugian.
Ketika pengusaha menginginkan target tertentu, mereka harus membuat dua macam keputusan, antara lain:
- Jumlah output yang harus diproduksi.
- Jumlah faktor produksi dan waktu yang tepat untuk menggunakan faktor produksi tersebut.
Jadi, sesuai dengan namanya, produksi jangka pendek hanya biasa atau produksi yang dilakukan pada hari kerja. Bukan perencanaan jangka panjang yang membutuhkan persiapan lebih.
2. Produksi Jangka Panjang
Berbeda dengan produksi jangka pendek yang waktunya dapat diprediksi, produksi jangka panjang memiliki proses yang tidak dapat diukur.
Kisaran input yang digunakan untuk kegiatan produksi memiliki sifat variabel. Artinya, tidak ada input yang tetap karena sesuai dengan kondisi yang dialami perusahaan saat ini.
3 aspek dalam kegiatan produksi:
- Jumlah jasa yang baik atau yang dihasilkan.
- Bentuk layanan halus atau buatan.
- Distribusi spasial dan waktu dari barang atau jasa yang dihasilkan.
Untuk mengambil keputusan, pengusaha cenderung membuat asumsi sebagai berikut:
- Laba
Produsen pasti akan mencari cara untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal
- Tipe Pasar
Produsen harus beroperasi dalam pasar persaingan sempurna
Masalah Produser
Sebelum mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh seorang produser, kita harus mengetahui terlebih dahulu peran penting seorang produser. Berikut adalah peran dan masalahnya:
1. Sebagai manajer
Dalam dunia bisnis, apalagi yang masih dalam skala kecil, seorang entrepreneur juga harus memiliki kemampuan manajerial yang baik.
Mereka harus mampu mengkoordinasikan setiap faktor produksi, sehingga dapat memperoleh hasil produksi yang maksimal dengan biaya yang murah.
2. Pemrakarsa
Sebagai pendiri sebuah bisnis, mesin utama perusahaan tentu saja produsen.
Agar mampu bersaing dengan pelaku usaha yang sama, produsen harus mampu berinisiatif dan peka terhadap isu terkini, termasuk perkembangan teknologi.
3. Pembuat Kebijakan
Ini tentu saja jelas. Agar proses produksi berjalan lancar dan tetap menghasilkan keuntungan dalam situasi apapun, produsen harus bisa mengambil kebijakan yang tepat. Selain itu, pengusaha juga harus mampu mengakomodir solusi permasalahan ekonomi modern.
Masalah tersebut meliputi: apa (barang atau jasa apa yang akan diproduksi), bagaimana (bagaimana cara yang paling efektif dan efisien untuk mencapai target produksi), dan untuk siapa (untuk siapa barang atau jasa tersebut diproduksi).
4. Analis Ekonomi
Sebagai pelaku pasar, tentunya produsen harus memahami fenomena yang sedang dan akan terjadi di pasar. Dengan demikian, mereka mampu mengambil keputusan yang tepat, bahkan menciptakan tren yang akan diikuti oleh orang lain.
Dengan melihat peran penting produsen yang telah dijelaskan di atas, maka permasalahan yang sering dihadapi produsen bisa sangat beragam, antara lain:
- Menentukan jenis barang atau jasa yang akan diproduksi oleh perusahaan.
- Memikirkan dan menentukan cara produksi yang paling efisien, sehingga dapat menghemat faktor produksi.
- Menjaga kualitas produksi.
- Menjaga hubungan dengan pelanggan lama dan mencari pelanggan baru.
- Menciptakan trend dalam bisnisnya.
- Dan masih banyak lagi.
Produsen Tipe Produk
1. Jumlah Produk
Variabel faktor produksi yang dapat menentukan peranan suatu keluaran dapat menggunakan berbagai tingkat variabel masukan.
2. Rata-Rata Produk Fisik
Produksi keseluruhan: total unit input variabel yang digunakan.
3. Produk Fisik Marjinal
Pergeseran jumlah total output yang dihasilkan dari perubahan satu unit variabel input. Setelah membaca pembahasan tentang teori perilaku produsen, kita sudah tahu apa sebenarnya teori ini. Pada intinya teori ini membahas tentang aktivitas, kondisi, dan hal-hal lain yang dihadapi oleh produsen, yang berkaitan dengan keberhasilan produksi.