Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 7 BAB 5 Semester 2

By | March 9, 2023


pusatdapodik.com – Rangkuman materi pelajaran Bahasa Indonesia BAB 5 kelas 7 SMP semester 2 sesuai buku K13 Bahasa Indonesia kelas 7 SMP edisi revisi terbaru.

Sobat Pendidikan, pada postingan kali ini saya akan memberikan rangkuman materi khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yang akan dipelajari pada BAB 5 semester 2. Rangkuman ini tentunya akan memudahkan siswa dalam memahami materi yang dipelajari pada BAB 5 Bahasa Indonesia di kelas 7 semester 2 .

Seperti yang kita ketahui bahwa pada saat ini belajar harus dapat menghasilkan buah yang baik dari apa yang dipelajari. Seperti halnya dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia dimana dalam buku pelajaran yang telah diberikan, siswa harus dapat mempelajari materi yang penting dan tentunya merupakan inti dari materi yang akan dipelajari.

Dengan mempelajari materi inti akan memudahkan siswa untuk cepat memahami isi materi yang dipelajari. Salah satu cara belajar yang mudah adalah dengan membuat rangkuman materi di setiap bab pelajaran. Dan bagi kalian yang membutuhkan rangkuman materi mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya di kelas 7 SMP BAB 5 semester 2 berikut rangkuman lengkapnya :

BAB 5 PEWARISAN NILAI-NILAI MULIA DAN MENCIPTAKAN PUISI RAKYAT

Puisi rakyat merupakan warisan budaya bangsa yang harus kita jaga. Untuk lebih mengenal jenis-jenis puisi rakyat, silahkan simak penjelasannya di bawah ini:

A. Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat

Puisi rakyat berupa pantun/pantun, pantun, dan gurindam.

1. Sajak

Pantun adalah puisi melayu yang mengakar dan membudaya di masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama dalam berbagai bahasa di nusantara, pantun (Tagalog), tuntun (Jawa), pantun (Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu ucapan beraturan, petunjuk pendidikan, bentuk kesopanan. Pantun tersebar hampir di seluruh Indonesia.

Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa atau daerah lainnya) sama saja yaitu mendidik sekaligus menghibur.

Melalui pantun kita menghibur orang dengan memperdengarkan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa ada yang tidak baik) secara tidak langsung, atau memberi nasehat. Ini tidak berarti bahwa orang-orang kami tidak tegas ketika mereka ingin mengatakan sesuatu, tetapi dapat dikatakan bahwa kami memiliki gaya kami sendiri dalam mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun leluhur kita sepertinya lebih santun untuk menegur atau menasihati orang secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau menyudutkan.

Ciri-ciri puisi dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Fitur-fitur ini tidak dapat diubah. Jika diubah, puisi itu akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.

Ciri-ciri puisi


Setiap bait terdiri dari empat baris (larik).


Setiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata.


Sajak di akhir setiap baris adalah abab.


Baris pertama dan kedua adalah sampel.


Baris ketiga dan keempat adalah isi.

Contoh sajak:

Akar talas melilit kemangi,

Kemangi tumbuh di ujung taman;

karangan bunga kebaikan, tuan cinta,

Kenangan ramah sepanjang masa.

Bantalan bagus bagus tidak,

Pengganggu berulir;

Baik dibalas dengan baik tidak,

Asal usul pikiran sama dengan yang diingat.

2. puisi

Puisi adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa ke Nusantara bersamaan dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah puisi berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “kesadaran perasaan”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.

Dalam perkembangannya, puisi tersebut mengalami perubahan dan modifikasi hingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra puisi Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk puisi khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karya-karyanya antara lain: Puisi Perahu, Puisi Burung Pingai, Puisi Dagang, dan Puisi Pertemuan Fakir.

Ciri-ciri puisi antara lain:

1. Setiap bait terdiri dari empat baris.

2. Setiap baris terdiri dari 8-14 suku kata.

3. Bersajak aaaa.

4. Semua baris adalah konten.

5. Bahasa yang digunakan biasanya kiasan.

Contoh puisi:

Inilah keadaan madah

Menulis puisi terlalu indah

Memperbaiki jalan tempat perpindahan

Di situlah iktikat diperbaiki

3.Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulai[1]permulaan” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat dengan nilai-nilai agama dan moral. Tak bisa dipungkiri, bagi masyarakat jaman dulu, gurindam sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Seperti apa gurindam sebenarnya? Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang sangat penting sebagai warisan budaya.

fitur Gurindam


terdiri dari dua baris dalam satu bait


setiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata


setiap baris memiliki rima atau rima yang sama seperti AA, BB, CC, dan seterusnya


merupakan satu kesatuan yang utuh.


Baris pertama berisi pertanyaan, masalah, atau kesepakatan


Baris kedua berisi jawaban, hasil dari permasalahan atau kesepakatan pada baris pertama. (isi atau makna gurindam dapat dilihat pada baris kedua)


Isi Gurindam biasanya berupa petuah, falsafah hidup atau kata-kata mutiara

contoh gurindam:

Jika Anda ingin mengenal orang,

melihat sopan santun dan bahasa.

Jika Anda ingin mengenal orang yang mulia,

melihat perilakunya.

B. Menyimpulkan isi Puisi Rakyat


Dengan membaca puisi rakyat kita dapat memahami isinya berupa nilai-nilai luhur yang diwarisi dari nenek moyang kita.


Melalui pembacaan puisi rakyat kita dapat menyimpulkan makna dan nilai yang terkandung di dalamnya.

C. Mengkaji Struktur dan Bahasa dalam Puisi Rakyat

Dalam mempelajari puisi rakyat ditinjau dari bentuk dan bahasanya, yang harus dilakukan adalah mempelajarinya berbagai pola perkembangan pantun serta struktur pantun, struktur gurindam dan bahasa sebaik struktur dan aspek kebahasaan puisi.

Berikut ini yang harus dipahami dalam mengkaji struktur dan bahasa puisi rakyat

1. Kalimat Perintah

Kalimat perintah adalah kalimat yang mengandung atau bermaksud memberi perintah atau perintah.

Contoh:

Buanglah sampah pada tempatnya

2. Kalimat saran

Kalimat saran adalah kalimat yang berisi saran kepada orang lain untuk kebaikan orang lain (sebaiknya, seharusnya).

Contoh:

Sebaiknya Anda berpikir dulu

Untuk keputusan yang tepat

3. Kalimat ajakan

Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk melakukan suatu tindakan (ayo dan ayo).

Contoh:

Mari kita jaga kelestariannya

4. kalimat seru

Kalimat seruan adalah kalimat yang mengungkapkan perasaan hati, seperti kagum, heran, gembira, dan sedih (bagaimana, bagaimana, dan lelucon apa).

Contoh:

Betapa indahnya alam Indonesia.

Wahai pemuda Indonesia, teruslah berjuang melestarikan budaya kita.

5. Kalimat larangan

Kalimat larangan adalah kalimat yang mengandung larangan agar orang lain tidak melakukan kegiatan (jangan, hindari).

Contoh:

Jangan berprasangka buruk terhadap orang lain

6. Konjungsi yang sering digunakan dalam puisi rakyat

– Konjungsi tujuan

Merupakan konjungsi modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan dari suatu peristiwa atau tindakan (so, for, for, and for).

– Koordinasi kata sebab (causal)

Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau perbuatan terjadi karena sebab tertentu (karena, karena itu, karena, dan karena itu).

– Konsekuensi konjungsi

Konjungsi yang menjelaskan suatu peristiwa atau tindakan yang terjadi karena peristiwa lain. Konjungsi yang digunakan adalah sampai, sampai, dan akibatnya.

– Konjungsi bersyarat

Konjungsi kondisi yang menjelaskan bias terpenuhi ketika kondisi yang ada terpenuhi, atau dilakukan. Contoh kata yang digunakan adalah jika, jika, kapan, selama, jika, dan kapan.

7. Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk

Kalimat sederhana adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat.

Contoh:

Pagi hari saya sarapan.

8. Kalimat majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua atau lebih kalimat dasar.

9. Kalimat majemuk bertingkat

adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang posisinya tidak sama/sama.

10. Kalimat majemuk dengan hubungan bersyarat

Ditandai dengan: jika, jika, selama, ketika, seandainya

Contoh: Jika hidup malas, masa depan tidak pasti.

11. Kalimat majemuk dengan hubungan objektif

Ditandai dengan : agar, supaya, biar.

Contoh: Agar kehidupan mencapai tujuannya, kaum muda harus rajin belajar.

12. Kalimat majemuk konseptual

Ditandai dengan: meskipun, meskipun, meskipun, meskipun

Contoh: Meski belajar banyak godaan, tetaplah teguh dalam menggapai harapan.

13. Kalimat majemuk dengan hubungan sebab akibat

Ditandai dengan: karena, karena, karena

Contoh: Hari ini saya sedih karena berpisah dengan teman-teman.

Hari ini saya sedih karena berpisah dengan orang yang saya cintai.

14. Kalimat majemuk hubungan perbandingan

Ditandai dengan: suka, suka, suka, suka, seperti, lebih baik.

Contoh: Belajar di usia muda seperti melukis di atas batu.

15. Kalimat majemuk dengan hubungan konsekuensial

Ditandai dengan: sampai, sampai, lalu

Contoh:

Dian belajar dengan giat hingga mampu menjuarai Olimpiade.

16. Kalimat majemuk dengan hubungan cara

Contoh: Dengan menjual koran, dia mendapatkan uang untuk hidup

Dengan berpikir dengan hati-hati generasi muda mencapai harapan.

D. Menyajikan Puisi Rakyat Lisan dan Tertulis

Sebelum menulis puisi rakyat, yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:


Tentukan ide yang akan disampaikan (jika hidup bekerja keras suatu saat hidupnya akan sukses).


Atur ide menjadi dua larik (dengan suara akhir yang berbeda).


Pilih kosakata yang diakhiri dengan bunyi seperti dua baris.


Membuat larik contoh objek/kondisi yang tidak terkait langsung dengan konten.


Menyusun ulang kalimat/larik berima dari kosa kata yang berima sama.


Susun sajak secara logis.

Langkah-langkah pembuatan gurindam dan puisi hampir sama dengan langkah-langkah pembuatan puisi, hanya saja perlu disesuaikan dengan kebutuhan gurindam dan puisi.

Demikian Rangkuman Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP Khususnya BAB 5 Semester 2 Mewarisi Nilai-Nilai Mulia dan Mewujudkan Puisi Rakyat. Semoga rangkuman materi ini dapat membantu mahasiswa yang akan mempelajari atau mengetahui isi rangkuman materi bahasa Indonesia BAB 5 semester 2.

Itu saja dan semoga bermanfaat.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *