pusatdapodik.com – Memasuki tahun keduanya, program Praktisi Keguruan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berupaya membantu lulusan universitas lebih mudah berkarir di dunia kerja. Disampaikan oleh Kepala Program Praktik Mengajar Kemendikbud, Gamaliel Waney, praktik mengajar angkatan kedua tahun 2023 ini mengalami peningkatan partisipasi peserta dan kursus.
Untuk itu, Kemendikbud mengapresiasi dan terus mendukung pelaksanaan program Praktik Mengajar gelombang kedua tahun ini.
Sebanyak 229 perguruan tinggi dalam penyelenggaraan Praktek Mengajar tahun 2023 telah menandatangani kerjasama. Angka tersebut berasal dari total 245 perguruan tinggi pelaksana.
Baca Juga: Cek, Ini Tata Cara Ibadah Haji, Ini Tata Caranya
Terjadi peningkatan jumlah praktisi, dimana tahun ini menjadi 4.738. Jumlah ini meningkat 17 persen dari tahun lalu sebanyak 4.046 praktisi
Akan ada 7.935 mata kuliah yang akan disampaikan oleh para praktisi dalam kelas kuliah kolaboratif. Jumlah ini meningkat lebih dari 59 persen dibanding tahun 2022 yang hanya 4.966.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada pimpinan perguruan tinggi yang telah mempercayakan program Praktisi Mengajar untuk hadir dan memberikan warna baru dalam proses pembelajaran di kelas,” kata Gamaliel, Rabu, 17 Mei 2023.
Terkait dengan hal tersebut, ia menjelaskan bahwa pelaksanaan Praktik Mengajar pada gelombang pertama mendapat respon yang sangat baik dari lingkungan akademik seperti universitas, praktisi, dosen, dan mahasiswa.
Baca Juga: SAH, Kemenag Buka PPG Jabatan 2023 Khusus Guru Kategori Ini, Simak Jadwalnya dan Hal Penting Lainnya!
Telah tercipta 4.500 mata kuliah kolaboratif dalam angkatan pertama Praktisi Mengajar yang dalam prosesnya melibatkan lebih dari 250 perguruan tinggi dan ribuan praktisi di seluruh Indonesia.
Pencapaian ini sesuai dengan program yaitu mendorong kerjasama antara praktisi ahli dan dosen pemenang guna menghasilkan pertukaran ilmu dan keahlian civitas akademika di perguruan tinggi sesuai dengan dunia kerja profesional.
Mata kuliah yang diterima mahasiswa pada program Praktisi Mengajar telah dirancang oleh dosen dan praktisi sehingga dapat menghubungkan teori dan praktek lapangan.
Dengan demikian, mahasiswa diharapkan lebih siap memasuki dunia kerja, dan menjadi pemimpin masa depan sesuai dengan potensi dan minat karirnya.
Baca Juga: SEGERA Locker 2023 di PT Worleyparsons Indonesia. Periksa Posisi, Kualifikasi, dan Deskripsi Pekerjaan
Sedangkan menurut Muhammad Fajar Subkhan selaku Plt. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sistem pendidikan saat ini perlu disesuaikan agar terhubung antara teori dan praktek di lapangan.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih sesuai dengan tuntutan dunia kerja, serta menghasilkan lulusan yang siap kerja.
“Hal itu agar pembelajaran di perguruan tinggi lebih relevan dengan perubahan sosial budaya dan kebutuhan dunia kerja, serta lulusan yang dihasilkan adalah para intelektual yang siap kerja,” kata Fajar.***