Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis. Dengan faktor lingkungan tersebut sangat baik untuk perkembangan dan pertumbuhan jamur. Di negara-negara dengan iklim tropis, banyak kasus makanan yang terkontaminasi jamur, sehingga menjadi masalah yang sangat sulit untuk diatasi.
Jamur yang tumbuh pada makanan tersebut dapat menghasilkan mikotoksin yang berbahaya bagi manusia dan hewan.
Dengan sifat jamur yang tidak memiliki klorofil, ia mempertahankan hidupnya dengan menggunakan berbagai zat yang tersedia dari organisme lain. Oleh karena itu jamur disebut sebagai organisme heterotrof, saprofit, dan dapat bersifat parasit/berbahaya bagi organisme lain.
Definisi Jamur
Jamur adalah jenis tumbuhan sederhana (uniseluler dan multiseluler), memiliki inti sel, memiliki spora, tidak memiliki klorofil, selnya berbentuk benang dan bercabang dengan dinding yang terbuat dari selulosa atau kitin. Jamur juga bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Jamur merupakan tumbuhan yang habitatnya tersebar luas. Udara merupakan salah satu tempat yang dipenuhi jamur, pada umumnya berbagai jenis jamur menjadi penyebab pencemaran atau spesies penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia.
Tanah merupakan tempat yang dapat dipadati berbagai jenis jamur, mulai dari jamur yang bersifat saprofit maupun parasit. Tidak hanya itu, jamur juga bermanfaat untuk dikonsumsi manusia.
Sekelompok jamur setidaknya hidup di perairan, namun umumnya merupakan salah satu penyebab penyakit pada ikan dan tumbuhan air.
Ciri jamur
- Jamur tidak memiliki zat hijau daun atau klorofil
- Tubuhnya terdiri dari filamen atau bentuk seperti benang yang bercabang atau dikenal dengan hifa
- Benang-benang hifa akan berkumpul menjadi suatu massa yang ditenun atau berupa gumpalan yang disebut miselium
- Siklus hidupnya bersifat heterotrof, baik parasit maupun saprofit
Jamur dapat tumbuh subur jika kondisi lingkungan menyediakan makanan atau bahan organik, kelembaban udara sesuai, suhu dan nilai pH kurang dari 7, serta lingkungan memiliki kadar oksigen yang rendah.
Pengelompokan utama jamur didasarkan pada spora seksual, serta tubuh buah yang berada pada saat siklus/tahap seksual dalam hidupnya.
Jamur yang sudah menemukan tingkat kelaminnya disebut jamur sempurna atau jamur sempurna. Sedangkan jamur yang belum ditemukan tingkat yang sempurna digolongkan pada Deutromycotina Dan jamur tidak sempurna.
Morfologi Hifa pada Jamur/Kingdom Fungi
Berikut penjelasan morfologi hifa pada jamur :
- Hifa dan Miselium
Jamur terdiri dari talus berupa filamen atau hifa, miselium merupakan jaringan hifa. Fungi terdiri dari 2 kelompok, yaitu yang uniseluler dikenal dengan khamir atau ragi serta jamur yang memiliki sifat multiseluler yang disebut kapang.
Ada 3 jenis hifa, yaitu:
- Aseptate, yaitu hifa yang tidak berpartisi dan mengandung banyak inti, yaitu senocytic
- Septa yang berbagai selnya tidak berinti disebut hifa monositik
- Sebuah septet yang terdiri dari berbagai sel multinukleat
- Dinding hifa
Dinding sel atau dinding hifa umumnya terdiri dari selulosa atau karbohidrat rantai panjang, zat yang sama dengan lignin, serta zat organik lainnya.
- Membran hifa
Membran sel terletak di bawah dinding sel yang kuat dan juga terdapat lapisan yang dapat melindungi isi sel.
Klasifikasi Jamur
Seperti yang telah dijelaskan di atas, klasifikasi jamur dikelompokkan berdasarkan spora seksualnya dan tubuh buah yang dimilikinya dalam siklus perkembangbiakannya.
Lebih lengkapnya, berikut ulasannya:
1. Zigomikotina
Jamur berkelompok Zygomycotina Ia hidup di darat, bentuk talusnya adalah miselium aseptate pada jamur muda dan septate pada jamur yang sangat tua.
Sistem reproduksi seksual melewati proses gametangiogami yang menghasilkan zigospora. Contoh spesiesnya adalah Mucor mucedo.
2. Askomikotina
Jamur pada kelas ini memiliki bentuk thallus yang terdiri dari miselium septate. Sistem reproduksi seksual dengan pembentukan askospora di ascus.
Sedangkan reproduksinya adalah aseksual dengan proses pembentukan konidium tunggal atau berupa rantai pada ujung hifa, terutama yang disebut konidiofor.
Kelompok cendawan ini memiliki habitat sebagai saprofit yang dapat merusak sebagian residu organik dan sebagian menjadi parasit.
Contoh spesies jamur yang termasuk kelas ini adalah sebagai berikut.
Jamur golongan ini membentuk ascocarp atau tubuh buah, hifanya tidak terlihat jelas, tubuhnya terdiri dari sel-sel berbentuk bulat lonjong dan dapat tumbuh kuncup atau membentuk kuncup. Dengan cara ini, hifa semu atau rantai sel terbentuk.
Ragi dapat melakukan proses fermentasi berbagai bahan organik, salah satu proses fermentasi yang sering dilakukan adalah fermentasi untuk membentuk alkohol.
Jenis jamur Penicillium Sangat menyukai habitatnya yang mengandung gula, misalnya di roti atau buah-buahan matang. Warna jamur ini hijau kebiruan. Sistem reproduksi aseksual membentuk konidia berantai dalam konidiofor tegak.
Contoh spesiesnya adalah Penicillium chrysogenum, Penicillium notatumyang merupakan penghasil antibiotik. Penicillium roqueforti sebaik Penicillium camemberti yaitu untuk meningkatkan kualitas dalam proses pembuatan keju, Penicillium digitatum untuk perusak buah jeruk dan Penicillium italicum.
Ada spesies jamur yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya pada unggas yang menyerang saluran pernapasannya, yaitu Aspergillus fumigatus. Jamur ini tumbuh dan berkembang biak di kotoran hewan.
Penghasil aflatoksin yang diduga menjadi penyebab kanker hati yaitu Aspergillus fumigatus. Jenis ini tumbuh pada kacang tanah yang sudah tidak subur lagi atau segar atau pada makanan yang terbuat dari kacang tanah.
3. Basidiomikotina
Golongan jamur ini memiliki bentuk tubuh buah yang makroskopik, spesies yang sering kita jumpai di sekitar lingkungan dan juga di hutan. Ciri utama jamur ini adalah hifa septate dengan sendi panggul, spora seksualnya membentuk basidiospora, jamur ini memiliki 1 atau 2 inti sel. Bentuk tubuh buahnya seperti payung dan terdapat lembaran-lembaran yang beralur, serta berukuran mikroskopis.
Perkembangbiakan jamur ini dilakukan secara aseksual dengan pembentukan konidia, jika secara seksual dengan membentuk spora generatif yang disebut basidiospora. Contoh spesies dari kelas ini adalah Volvariella volvacea atau jamur merang.
Berbagai contoh lainnya adalah jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kayu (Pleurotus), jamur beracun (Amanita muskaria) dan jamur yang digunakan sebagai bahan obat (Lentinous edodes).
4. Deuteromycotina
Jamur ini tidak diketahui sistem reproduksinya, sehingga disebut juga jamur tidak sempurna atau tidak sempurna. Ciri-ciri umum dari golongan jamur ini adalah habitatnya saprofit dan parasit, hifanya memiliki sekat, dinding selnya terbuat dari kitin, dan tubuhnya berukuran mikroskopis.
Contoh spesies dari kelas jamur ini adalah sebagai berikut.
- Alternariamerupakan jamur parasit yang menempel pada tanaman kentang
- Colletotrichumparasit pada bawang merah
- Helminthosporium,parasit yang terdapat pada tanaman padi
- Epidermophyton floccosumbiasanya ditemukan di kaki atlet
- Trichophyton, jamur yang menyebabkan dermatomikosis.
Manfaat dan Peran Jamur (Fungi)
1. Jamur yang perannya merugikan
Jamur berbahaya biasanya bersifat parasit dan dapat menyebabkan penyakit pada organisme lain yang berada di dekatnya, misalnya pada spesies jamur Claviceps purpurea yang menyebabkan penyakit pada gandum.
Jamur lain yang dapat merugikan adalah spesiesnya Aspergillus flavus sebaik Aspergillus parasiticus yang dapat menyebabkan pembusukan makanan.
2. Jamur yang menguntungkan
Jamur di divisi Basidiomycota dapat dijadikan makanan bagi manusia. Contoh spesiesnya adalah jamur shitake, jamur merang, jamur kuping. Dan ada juga yang digunakan untuk proses pembuatan makanan yaitu oncom menggunakan sejenis jamur Sacharomyces tuac dibuat dengan cara fermentasi.
- Dibuat menjadi bahan obat
Jamur yang bisa digunakan untuk bahan obat antibiotik misalnya adalah jenis jamur Penicillium notatum.
- Digunakan sebagai dekomposer
Jamur yang berperan dan digunakan sebagai pengurai organisme mati memiliki peran dalam menjaga ketersediaan unsur hara organik yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.
Contoh spesiesnya adalah Pilobolus yang dapat menguraikan sampah organik yang mengandung kotoran hewan dan jamur kuping yang hidup di kayu.
Peranan jamur tentunya sangat dekat dengan kehidupan manusia. Tidak hanya bersifat parasit, jamur juga sering dijadikan makanan oleh manusia. Oleh karena itu, mempelajari Kingdom Fungi atau Jamur menjadi penting.