Dibandingkan dengan istilah lain di bidang ekonomi, anuitas mungkin merupakan salah satu istilah yang kurang populer. Hanya orang-orang yang pernah bersentuhan dengan dunia perbankan yang mengetahui istilah anuitas.
Meski begitu, orang-orang itu mungkin juga tidak terlalu paham apa maksudnya, karena biasanya soal anuitas hanya diberikan sebagai informasi pelengkap. Padahal tidak ada salahnya untuk memahami salah satu komponen dalam dunia perbankan.
Definisi Anuitas
Pengertian anuitas adalah pembayaran yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah yang sama secara teratur dan tetap. Orang awam mungkin lebih familiar jika muncul kata cicilan, padahal artinya sedikit berbeda dengan anuitas.
Jika cicilan lebih dekat dengan dunia kredit, anuitas lebih ke arah debit. Misalnya, untuk pembayaran hipotek atau premi asuransi. Dengan anuitas, nasabah lebih mudah bertransaksi dan mendapatkan keuntungan.
Jenis Anuitas
1. Anuitas Biasa
Jenis ini juga disebut sebagai anuitas biasa yang sering kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan dilakukan pada akhir periode waktu tertentu. Contoh termudah adalah membayar hipotek.
2. Anuitas Jatuh Tempo
Berbeda dengan anuitas biasa yang proses pembayarannya terjadi pada akhir periode, due annuity atau anuitas jatuh tempo, pembayaran dilakukan pada awal periode. Misalnya pembayaran sewa hingga setoran tunai untuk tabungan.
3. Anuitas Ditangguhkan
Yang dimaksud dengan anuitas tangguhan atau anuitas tangguhan adalah metode anuitas yang pembayarannya dilakukan setelah berjalan beberapa periode. Itu sebabnya penerimaannya ditahan. Contoh sederhana yang sering kita lihat adalah pembayaran bunga deposito.
4. Anuitas Segera
Sesuai namanya, pembayaran dilakukan secara langsung. Contohnya adalah pembayaran kredit mobil.
Formula anuitas

Informasi:
- SP adalah saldo pokok pinjaman pada bulan sebelumnya.
- i adalah suku bunga per tahun.
- 30 adalah jumlah hari dalam 1 (satu) bulan.
- 360 adalah jumlah hari dalam satu (1) tahun.
Namun formula ini masih dikembangkan lebih lanjut menjadi sebagai berikut:

Informasi:
- P adalah pokok pinjaman.
- i adalah tingkat bunga.
- t adalah periode kredit.
Tabel Anuitas

Bunga Anuitas
Modifikasi bunga efektif merupakan gambaran yang paling dekat dengan arti bunga anuitas. Prinsip dari kedua suku bunga tersebut sama yaitu menggunakan perhitungan bunga yang wajar.
Wajar yang dimaksud adalah perhitungan bunga yang diambil dari sisa pokok yang masih terutang. Sedangkan perbedaan keduanya adalah besaran cicilan setiap bulannya.
Angsuran bunga efektif biasanya cenderung menurun setiap periode pembayaran, sedangkan angsuran bunga anuitas selalu konstan. Oleh karena itu, bunga anuitas sering digunakan untuk menghitung pinjaman hipotek dan pinjaman jangka panjang lainnya.
Contoh:
P = pokok pinjaman
i = suku bunga per tahun
t = panjang kredit dalam bulan
Jadi:

Contoh Pertanyaan Anuitas
Marzuki punya utang 6 juta. Proses pelunasan utang akan menggunakan metode bunga anuitas dengan jumlah 1 juta dengan tingkat bunga 2% per bulan. Lalu hitung:
A. Perhitungan angsuran
B. Tabel rencana cicilan
Dikenal:
M = 6.000.000 atau 6 x 106
b = 2% = 0,02
A= anuitas = 1.000.000
Misalnya:
an = angsuran pada bulan ke-n
bn = bunga pada akhir bulan ke-n
Mn = sisa utang pada bulan ke-n; dengan n = 1,2,3,…
Jawab a
Proses perhitungan angsuran (an) berdasarkan aturan
Angsuran pertama (ai) = anuitas – bunga akhir bulan i (rumus: an = A – bn)
M1 (hutang bulan ke-1) = 6 x 106
B1 (Bunga akhir bulan ke-1) = 0,02 x 6 x 106 = 105
A1 (angsuran ke-1) = A – b1
= 1.000.000 – 100.000 = 900.000
M2 (Hutang pada bulan ke-2) = M1 – a1
= 6×106 – 900.000
= 5.100.000
B2 (Bunga akhir bulan ke-2) = 0,02 x 5.100.000
= 102.000
A2 (angsuran ke-2) = A – b2
= 1.000.000 – 102.000
= 898.000
M3 (Dibayarkan pada bulan ke-3) = M2 – a2
= 5.100.000 – 898.000
= 4.202.000
B3 (Bunga akhir bulan ke-3) = 0,02 x 4.202.000
= 84.040
A3 (angsuran ke-3) = A – b3
= 1.000.000 – 84.040
= 915.960
M4 (dibayar bulan ke-4) = M3 – a3
= 4.202.000 – 915.960
= 3.286.040
B4 (Bunga akhir bulan ke-4) = 0,02 x 3.286.040
= 65.720,8
A4 (angsuran ke-4) = A – b4
= 1.000.000 – 65.720,8
= 934.279,2
M5 (Hutang bulan ke-5) = M4 – a4
= 3.286.040 – 934.279,2
= 2.351.760,8
B5 (Bunga akhir bulan ke-5) = 0,02 x 2.351.760,8
= 47.035,216
A5 (angsuran ke-5) = A – b5
= 1.000.000 – 47.035,216
= 952.964.784
M6 (dibayar bulan ke-6) = M5 – a5
= 2.351.760,8 – 952.964,784
= 1.398.769,02
B6 (Bunga akhir bulan ke-6) = 0,02 x 1.398.769,02
= 27975,3804
A6 (angsuran ke-6) = A – b6
= 1.000.000 – 27.975,3804
= 972.024,62
M7 (hutang bulan ke-7) = M6 – a6
= 1.398.769,02 – 972.024,62
= 426.744,4
B7 (Bunga akhir bulan ke-7) = 0,02 x 426.744,4
= 8.534.888
A7 (angsuran ke-7) = A – b6
= 1.000.000 – 8.534.888
= 991.465.112
Berdasarkan penyelesaian di atas, utang Marzuki akan dilunasi dalam waktu 7 bulan. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, tidak ada salahnya mempelajari tentang anuitas ini. Dari penjelasan di atas, pembahasan tentang anuitas sudah sangat jelas dan jelas bukan? Jika berkecimpung di dunia perbankan, tentunya penjelasan di atas sangat bermanfaat.