
Saudara-saudara sekalian, metode pembelajaran yang efektif sebenarnya berkaitan dengan aspek pembelajaran, dan kemampuan guru dalam menentukan suatu pengalaman belajar yang mengarah pada pencapaian hasil (pembelajaran) yang diharapkan. Agar hal tersebut dapat terwujud, tentunya setiap siswa harus terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Namun, bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang efektif di kelas dan langkah-langkah penerapannya? Bapak ibu guru bisa menemukan jawabannya di artikel berikut ini.
Seperti apa kegiatan belajar yang efektif itu?
M. Sobry Sutikno (2007:57) menjelaskan, bahwa pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan juga mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Sementara itu, Wiji Suwarno (2006:161) mengatakan bahwa proses pembelajaran yang efektif adalah kegiatan pengajaran yang mampu menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas, yaitu proses pembelajaran yang melibatkan partisipasi dan penghayatan siswa secara intensif.
Kyriacou (2009) juga sependapat, menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif dapat diartikan sebagai pembelajaran yang berhasil mencapai tujuan belajar siswa, seperti yang diharapkan oleh guru. Setidaknya ada dua unsur utama yang menjadi indikator pembelajaran efektif, yaitu:
- Adanya gambaran yang jelas tentang tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh guru, dan
- Pengalaman belajar yang direncanakan dan disampaikan tercapai.
Dengan begitu, kegiatan pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang berkualitas yang melibatkan partisipasi dan penghayatan siswa secara intensif, serta berhasil mencapai tujuan pembelajaran siswa, seperti yang diharapkan oleh guru.
Peran guru dalam proses pembelajaran di kelas
Peran-peran yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam rangka menciptakan proses pembelajaran yang efektif di kelas, antara lain:
- Guru sebagai sumber belajar
Sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran, guru seharusnya memiliki bahan referensi yang lebih banyak dibandingkan siswa. Guru dapat menunjukkan sumber belajar yang dapat dipelajari oleh siswa yang memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata. Dengan begitu, guru perlu melakukan pemetaan terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan.
- Guru sebagai fasilitator
Sebagai fasilitator, guru berperan dalam memberikan layanan yang dapat memfasilitasi siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Selain itu, guru juga dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara baik dengan siswa, sehingga cepat menangkap pesan yang disampaikan, serta meningkatkan motivasi belajar.
- Guru sebagai manajer
Sebagai manajer pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif, yang memungkinkan siswa belajar dengan nyaman melalui pengelolaan kelas yang baik. Sebagai manajer, guru memiliki empat fungsi umum, yaitu merencanakan tujuan pembelajaran, mengorganisasikan berbagai sumber belajar, memimpin (memotivasi), dan mengawasi.
- Guru sebagai demonstran
Ada dua konteks guru sebagai demonstrator yaitu guru harus menunjukkan sikap terpuji karena guru merupakan acuan bagi siswanya, dan guru harus mampu menunjukkan bagaimana membuat materi pelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, peran guru sebagai demonstrator sangat erat kaitannya dengan pengaturan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
- Guru sebagai pemandu
Peran guru juga sangat penting dalam membimbing siswa. Tujuannya agar mereka dapat menemukan potensi diri sebagai bekal hidup, dan dapat melaksanakan tugas perkembangannya.
- Guru sebagai motivator
Proses pembelajaran di kelas akan efektif, jika siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, peran guru sebagai motivator juga sangat penting. Motivasi merupakan aspek dinamis yang mampu membuat siswa mengerahkan seluruh kemampuannya untuk belajar.
- Guru sebagai evaluator
Terakhir, yaitu guru sebagai evaluator. Guru mengumpulkan data dan informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.
Selanjutnya, dalam proses pembelajaran di kelas, peran guru tersebut dapat dijalankan jika guru tersebut merupakan guru yang efektif. Bagus dan Brophy dalam MacGregor (2007) menjelaskan ada 6 ciri guru yang efektif.
Ciri-ciri Guru Efektif
Ciri-ciri guru yang efektif menurut Baik dan Borphyyaitu sebagai berikut.
- Guru dapat menggunakan waktu belajar secara maksimal,
- Guru mampu menyajikan materi atau materi pembelajaran dengan cara tertentu, sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa,
- Guru dapat memantau program dan kemajuan pembelajaran,
- Guru dapat merancang kesempatan belajar bagi siswa untuk menerapkan pengalaman belajar mereka sendiri,
- Guru bersedia mengulang lagi bila perlu, dan
- Guru menentukan harapan prestasi belajar yang tinggi secara realistis.
Cara belajar efektif di kelas
Cara guru mengajar di kelas menentukan apakah pembelajaran berlangsung efektif dan menyenangkan, serta berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Berikut ini beberapa metode pembelajaran efektif yang dapat Anda dan guru lakukan, sehingga mampu menjelaskan materi dengan maksimal dan membuat siswa benar-benar belajar.
- Raih Perhatian Siswa
Cara belajar yang pertama yang bisa dilakukan saat mengajar di kelas adalah membuat siswa tertarik dengan mata pelajaran yang akan dibahas. Rancang kegiatan atau kegiatan yang membuat siswa memperhatikan Bapak dan Ibu Guru.
Dengan menarik perhatian siswa, Bapak dan Ibu Guru sedang menanamkan rasa ketertarikan siswa untuk menyukai materi pelajaran yang akan disampaikan. Dengan begitu, mereka akan semangat belajar.
Tidak sedikit juga yang mengatakan, bahwa pembukaan Awal pembelajaran menentukan bagaimana kegiatan pembelajaran selanjutnya berlangsung. Jika siswa antusias dan bersemangat, tentu mereka akan dapat mengikuti pelajaran dengan lebih baik. Beberapa cara dapat dilakukan untuk menarik perhatian siswa antara lain dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik, menerapkan penggiat atau motivasi sebelum belajar, dan lain sebagainya.
- Selalu Tinjau Pelajaran yang Dipetik
Mereview pelajaran yang telah Bapak dan Ibu Guru ajarkan, dapat dilakukan dengan melakukan pengulangan setelah atau sebelum memulai pelajaran berikutnya. Hal ini diperlukan untuk memastikan apakah siswa telah menguasai kompetensi dan materi yang telah diajarkan.
Namun karena siswa memiliki kemampuan pemahaman yang berbeda-beda, tidak semuanya dapat langsung memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan satu kali penjelasan. Oleh karena itu, pengulangan atau ulasan materi penting untuk dilakukan, sehingga mampu mengakomodasi pemahaman siswa yang belum merata.
- Masukkan Komedi
Teknik mengajar yang terbaik adalah membuat siswa merasa nyaman dan senang mengikuti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, Bapak dan Ibu Guru harus mampu menciptakan suasana yang segar dan menyenangkan, serta tidak terlalu kaku di dalam kelas. Bapak ibu guru dapat menyiasatinya dengan sesekali melontarkan komedi ringan yang membuat siswa rileks dan merasa terhibur.
- Beritahu Tujuan Pembelajaran kepada Peserta Didik
Tips pembelajaran yang optimal di kelas berikutnya adalah memberitahukan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan mereka lakukan hari itu. Hal ini berfungsi untuk memberikan gambaran umum tentang manfaat dan tujuan mempelajari materi yang akan dipelajari. Dengan begitu, siswa akan mendapatkan arah kemana pembelajaran ditujukan, dan mereka juga akan lebih semangat dalam belajar.
- Lakukan aktivitas yang tidak monoton
Bapak dan Ibu Guru harus bisa merancang pembelajaran yang tidak monoton. Buat siswa bertanya-tanya kejutan apa yang akan Bapak dan Ibu Guru berikan di kelas. Penguasaan berbagai strategi pengajaran serta teori belajar dapat membantu Anda merancang kegiatan belajar yang efektif, bermakna, dan sekaligus menyenangkan.
- Ke titik
Cara guru mengajar siswa harus praktis. Bapak dan Ibu Guru harus dapat menjelaskan secara sederhana materi yang disampaikan agar mudah dipahami oleh siswa, sehingga mereka dapat memahami dan mengolah materi pelajaran, tugas dan pekerjaan rumah dengan mudah.
Selain itu, Bapak dan Ibu Guru juga dapat menggunakan bahasa sesuai dengan tingkat pendidikan siswa. Jika mengajar siswa SD, jangan menggunakan bahasa yang terlalu tinggi, seperti mengajar siswa SMA atau mahasiswa.
- Perhatikan kemampuan siswa
Kemampuan siswa merupakan cerminan dari keberhasilan belajar. Siswa yang memiliki kemampuan baik perlu diberikan pengawasan tersendiri, agar semangat belajarnya tidak menurun. Namun demikian, begitu pula siswa dengan kemampuan yang kurang optimal. Mereka juga membutuhkan lebih banyak dukungan dan bantuan dari Bapak dan Ibu Guru.
- Berikan Rating yang Adil dan Akurat
Ada berbagai macam metode penilaian yang bisa Anda gunakan. Namun, usahakan agar penilaian tersebut objektif, sehingga hasilnya adil dan akurat dengan benar-benar menunjukkan tingkat perkembangan belajar siswa. Hasil penilaian akan sangat bermanfaat bagi siswa dan guru untuk menentukan langkah yang akan diambil dalam pembelajaran selanjutnya.
Itulah cara belajar yang efektif agar Bapak dan Ibu Guru bisa maksimal dalam mengajar di kelas. Dengan demikian, Bapak dan Ibu Guru dapat tetap menyajikan pembelajaran yang efektif, namun bermakna dan menyenangkan.