
Sobat, setiap makhluk hidup pasti akan saling membutuhkan, sehingga terciptalah interaksi yang disebut simbiosis. Interaksi ini juga bisa menguntungkan kedua belah pihak, atau bisa juga merugikan salah satu pihak.
Dalam simbiosis komensalisme, hubungan ketergantungan antara dua makhluk hidup hanya menguntungkan salah satu pihak, namun demikian pihak lain tidak dirugikan. Agar kamu mudah memahami simbiosis komensalisme, Sobat bisa membaca artikel ini sampai selesai.
Memahami simbiosis komensalisme
Dalam biologi, simbiosis komensalisme adalah interaksi atau hubungan antara dua makhluk hidup dimana hanya satu organisme yang diuntungkan, sedangkan organisme lain yang menjadi pasangannya tidak dirugikan maupun diuntungkan.
Mekanisme simbiosis komensalisme
Umumnya mekanisme simbiosis komensalisme akan terjadi pada makhluk hidup dengan cara epifit yaitu cara hidup dengan menumpang pada organisme lain dengan cara menempel atau hidup berdampingan. Dengan begitu, yang menumpang atau menjadi benalu pasti akan diuntungkan. Namun pihak yang menunggangi tidak akan dirugikan dan juga tidak diuntungkan, karena kehadiran pihak yang ditumpangi tidak memberikan pengaruh atau dampak yang signifikan.
Walaupun hubungan ini lebih banyak terjadi pada tumbuhan, bukan berarti simbiosis komensalisme tidak dapat terjadi pada hewan. Sobat juga dapat menemukannya dalam hubungan antar hewan, terutama hewan laut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi simbiosis komensalisme
Simbiosis komensalisme merupakan bentuk keseimbangan alam yang berlangsung dalam pola yang dinamis, dan sering mengalami perubahan, baik perubahan kecil maupun besar. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi simbiosis komensalisme antara lain:
- Salah satu organisme yang terlibat berubah menjadi parasit dan mulai merugikan inangnya.
- Salah satu organisme yang bergantung meninggalkan spesies yang bergantung dan hidup secara mandiri.
- Kepunahan atau kematian suatu organisme yang menjadi tempat berlindung bagi spesies lain.
Contoh simbiosis komensalisme
Pakis Tanduk Rusa dan Pohon Kedondong
Pada hubungan komensalisme yang terjadi antara paku tanduk rusa dengan pohon kedondong, tumbuhan paku tanduk rusa akan diuntungkan karena dapat menempati tempat yang tinggi pada pohon kedondong untuk mencari makan, dan memperoleh sinar matahari untuk melakukan fotosintesis. Sedangkan pohon kedondong tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan dengan adanya paku tanduk rusa.
Anggrek dengan Pohon Mangga
Seperti halnya hubungan antara paku tanduk rusa dan pohon kedondong. Tanaman anggrek pada umumnya mendapat manfaat dengan menempel pada pohon mangga, sehingga anggrek memiliki tempat tumbuh, mendapatkan sinar matahari, air dan zat untuk melakukan proses fotosintesis. Sedangkan pohon mangga tidak dirugikan atau diuntungkan dari keberadaan tanaman anggrek.
Tanaman Sirih dan Pohon Jeruk
Tanaman sirih merupakan tanaman yang diketahui tumbuh mengikuti tanaman yang menjadi inangnya. Hal ini dikarenakan tanaman siri juga membutuhkan sinar matahari, agar dapat melakukan proses fotosintesis dengan baik.
Dengan menempel pada inangnya yaitu pohon jeruk, sirih juga mendapat manfaat berupa tempat tinggal dan sinar matahari. Sedangkan untuk pohon jeruk yang menjadi inang, tidak ada keuntungan maupun kerugian jika menempel pada tanaman sirih.
Bunga Rafflesia dan Akar Pohon
Sedikit berbeda dengan hubungan komensalisme tanaman lain yang sering menempel pada tubuh dan batang pohon, bunga rafflesia umumnya berinteraksi dengan akar pohon. Hal ini terjadi karena bunga rafflesia mekar di atas tanah, dan bersemayam di akar-akar pohon. Meski begitu, bunga rflesia tidak mengambil makanan dari akar pohon yang ditumpanginya, sehingga keberadaannya juga tidak merugikan atau menguntungkan akar pohon tersebut.
Katak dan Pohon
Simbiosis komensalisme adalah interaksi yang melibatkan hewan dan tumbuhan, yaitu katak dan pohon. Keduanya memiliki hubungan yang sangat sederhana, dan hanya terjadi saat hujan atau ada badai.
Katak tersebut akan segera mendekati pohon terdekat sebagai tempat berteduh dan berteduh. Dengan begitu, katak akan terlindungi, sedangkan pohon yang digunakan katak untuk perlindungan tidak diuntungkan atau dirugikan sama sekali.
Udang dengan Teripang
Masuk ke dalam simbiosis komensalisme antar hewan, udang memiliki kebiasaan berada di atas teripang, dengan tujuan agar bisa mendapatkan sisa makanan dari makhluk laut tersebut. Bagi udang tentunya hal ini sangat menguntungkan karena memudahkan mereka mendapatkan sisa makanan. Sedangkan bagi teripang, udang yang memakan sisa makanan hanyalah makhluk hidup yang lewat, sehingga tidak menguntungkan dan tidak pula merugikan.
Ikan Remora dengan Hiu
Ikan kecil, yang disebut remora, memiliki sejenis pengisap yang memungkinkannya menempel pada hiu atau ikan lain yang lebih besar. Dengan menempel pada hiu, ikan remora juga bisa memanfaatkan sisa makanan dari hiu.
Selain itu, ikan remora juga bisa bepergian kemana saja, tanpa takut dimangsa oleh predator atau ikan besar lainnya. Sedangkan hiu sendiri tidak merasa terganggu dengan keberadaan ikan remora, sehingga hiu tidak diuntungkan maupun dirugikan.
Puffin Atlantik dan Kelinci
Puffin Atlantik adalah jenis burung laut yang memiliki habitat di Samudera Atlantik. Puffin biasanya sering menggunakan lubang yang digali kelinci sebagai tempat istirahat.
Dengan begitu, hubungan yang terjadi antara kedua hewan tersebut, yang menguntungkan Puffin karena dapat mengambil jeda dari pekerjaan si kelinci. Adapun kelinci, mereka tidak akan dirugikan atau diuntungkan sama sekali dari keberadaan Puffin Atlantik di lubang yang mereka gali.
Ternak Herbivora dan Herbivora
Pada hubungan komensalisme pada kuntul dan ternak herbivora biasanya terjadi pada saat ternak sedang makan rumput. Bangau adalah hewan pemakan serangga, sedangkan ternak herbivora adalah hewan yang memakan tumbuhan. Adanya ternak pemakan rumput juga akan menggerakkan serangga, sehingga kuntul dapat memangsa serangga yang keluar dari rumput.
Dengan demikian, interaksi ini hanya menguntungkan kuntul karena memudahkan mereka mencari mangsa. Sedangkan untuk ternak herbivora tidak akan dirugikan dan tidak diuntungkan sama sekali dari kegiatan yang dilakukan oleh kuntul tersebut.
Serigala Emas dan Harimau
Serigala emas (canis atau serigala emas) dan harimau sama-sama hewan karnivora. Namun, keduanya tidak makan satu sama lain dan juga dimakan.
Hubungan komensalisme yang terjadi antara kedua hewan ini terjadi ketika serigala emas yang terpisah dari rombongannya akan mengikuti sekelompok harimau dari belakang. Tujuannya agar serigala emas bisa mendapatkan sisa makanan dari mangsa harimau. Dari hubungan mereka berdua, menguntungkan serigala emas, sedangkan harimau tidak akan terganggu sama sekali dengan keberadaan serigala emas, dan tidak diuntungkan maupun dirugikan.
Perbedaan antara simbiosis komensalisme dan mutualisme
Telah kita ketahui bahwa simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah satu pihak, tetapi tidak merugikan atau menguntungkan pihak lain. Sedangkan dalam simbiosis mutualisme, hubungan yang terjadi antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis harus saling menguntungkan satu sama lain.
Selain itu, dalam simbiosis mutualisme juga terdapat dua jenis interaksi yaitu jasa-sumber daya dan jasa-jasa yang tidak dapat terjadi dalam simbiosis komensalisme. Sebab, dalam hubungan komensalisme, tidak ada timbal balik antara dua makhluk hidup, melainkan hanya satu makhluk hidup yang bergantung pada pasangannya dan hidup berdampingan.
Sobat, itulah penjelasan singkat mengenai simbiosis mutualisme antara hewan, tumbuhan, dan manusia. Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang simbiosis mutualisme, Anda bisa langsung bergabung dengan Quipper Video untuk mempelajarinya melalui video pembelajaran yang disediakan. Yuk, gabung sekarang!
www.quipper.com